Penandatanganan kesepakatan antar Kecamatan Kota Prabumulih dengan Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementrian PPPA.
//Kunker Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Ke Kota Prabumulih
Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Usai menghadiri kegiatan Kunker (Kunjungan Kerja) Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, di ruang rapat Pemkot (Pemerintah Kota) Prabumulih. Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menegaskan bila tujuan program-programnya bukan untuk penghargaan tapi memang untuk menyelamatkan kehidupan generasi muda kota Prabumulih nantinya.
"Terutama dengan kita menolak tambang sebenarnya itu lah yang nantinya jadi peninggalan untuk anak cucu kita di kemudian hari, karena kita takut kita disumpah anak cucu. Jadi kita ini langsung kenyataannya dan real. Seperti wajib sholat dan BTA (baca tulis alquran) bagi anak SD, khitbad nikah, bedah rumah dan sunatan itu program kita. Dan bila itu tidak dapat penghargaan itu tidak masalah karena bukan itu tujuan kita, yang penting program kita dirasakan anak-anak. Sehingga Anak- anak mendapatkan akte kelahiran, anak-anak bisa shoalat dan BTA, bisa merasakan rumah bagus. Anak-anak merasakan lingkungan yang asri itu yang utama," tegasnya saat dibincangi awak media, Selasa (20/8/19).
Masih kata dia, dan apabila mereka meninjau langsung kelapangan pun kita tidak masalah karena memang tidak ada yang ditutup-tutupi. "Bahkan, di daerah lain ada perda untuk menunjang kota layak anak itu tapi malah tidak jalan, sementara kita yang kepala daerahnya cukup berkomitmen, karena kami cukup perwako saja bukan perda tapi sudah jalan," menurutnya.
"Jadi harus kepala daerah nya dulu komitmen, kalau kepala daerah tidak komitmen walau ado perda tapi tidak beguno jugo,"tukasnya
Sementara itu, sebelumnya dalam kegiatan kunker Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang diwakili oleh Staf Ahli Mentri Antar Lembaga, Sri Handayani MSI mengatakan, untuk menerima penghargaan kota layak anak tentunya harus memenuhi beberapa indikator-indikatornya. "Ada 24 indikator yang harus dipenuhi untuk kota layak anak. Dan itu semua dapat diraih kota Prabumulih bila banyak melibatkan anak-anak. Seperti salah satunya dalam kegiatan musrenbang, karena aspirasi anak-anak juga harus didengar," tukasnya. (01)