// Dalam Rangka HUT Prabumulih Ke-22
Prabumulih, Muarasumsel.com – Peringati HUT Kota Prabumulih yang ke-22, DPRD Kota Prabumulih menggelar Rapat Paripurna, Rabu (17/10/2023).
Agenda rutin tahunan tersebut tampak dihadiri oleh seluruh Anggota DPRD Kota Prabumulih, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni, Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM, Pj Sekretaris Daerah Kota Prabumulih Drs Aris Priadi, Sekretaris Dewan, Heryani SH MH, dan pejabat tinggi lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, serta para tamu penting lainnya.
Dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Prabumulih Sutarno SE M.Ikom tersebut, kilas balik kota Prabumulih dari dulu hingga sekarang tampak turut di pertontonkan, g una mengenang sejarah Bumi Seinggok Sepemunyian ini.
Dalam pidatonya, Ketua DPRD Kota Prabumulih Sutarno SE M.Ikom yang menyampaikan berbagai kemajuan pembangunan yang ada di kota Prabumulih, juga turut menghimbau masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan kedepannya terlebih di kondisi kemarau saat ini. “Di Hut Kota Prabumulih ke-22 ini, selain terus bersama-sama membangun kota Prabumulih. Kami juga menghimbau masyarakat Prabumulih untuk hati-hati dalam membuka kebun atau lahan, jangan membakar kebun sehingga nantinya tidak terjadi kebakaran lahan. Dan kalau pun masyarakat melihat ada titik api segera laporkan kepada BPBD atau aparat pemerintah setempat agar kebakaran lahan dapat terhindarkan,” terangnya saat itu yang didampingi Wakil Ketua DPRD Prabumulih I H Ahmad Palo SE dan Wakil Ketua DPRD II Dipe Anom.
Sementara, ditempat yang sama, Pj Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni menegaskan, saat ini inflansi sedang melanda dunia termasuk juga Indonesia dan termasuk Sumsel. “Secara umum inflansi di Sumsel stabil kita ditahun ini sama dengan ditingkat nasional dan tahun-tahun sebelumnya kita lebih rendah, ini suatu capaian yang sangat bagus atas kerja sama kita bersama. Namun disisi lain harga beras saat ini meningkat oleh karena itu kami berharap masyarakat untuk bisa stop boros pangan. Artinya kita perlu hemat pangan, tidak makan terlalu banyak, tidak membuang makanan, kemudian makan secukupnya,” ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.
Selain itu, pria kelahiran Lampung ini menyebutkan, masyarakat perlu juga membuat makanan alternatif, dengan mengganti beras ataupun berselang-seling dengan beras. “Bisa dari singkong, bisa jagung dan makanan alternatif lain. Agar apa, agar beras bisa stabil kembali, dan kami juga melakukan upaya-upaya untuk itu, kami juga menghimbau kepada kabupaten/kota, dan kita semua bisa menggelar pasar murah, serta kami juga mengontrol terus harga bahan pokok yang ada dipasar. Dan kita juga harus menanam di kebun kita, dipekarangan kita, agar kita tidak tergantung dengan pasokan yang ada dipasar. Oleh karena itu ini harus terus kita sampaikan kepada masyarakat agar kita bisa bersama-sama menangani inflansi,” pungkasnya.(Adv/01)